Makassar-Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr Setiawan Aswad, M. Dev. Plg saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMAN 18 Makassar, ia menemukan kata-kata, atau tepatnya kalimat inspirasi.
Dan kalimat inspirasi tersebut cukup menyita perhatian Setiawan Aswad. Kalimatnya, “Sekolah untuk Mencerdaskan, bukan untuk orang cerdas.” Lalu di bawahnya tertulis VANDALS.
VANDALS, boleh jadi penulis atau geng di sekolah itu. Tulisan yang memakai spidol warna hitam dengan letter huruf kapital, mirip graffiti pada umumnya.
Yang membuat Setiawan Aswad tertarik karena kalimat inspiratif itu dituliskan di belakang pintu WC dengan huruf yang menonjol, mirip grafitti yang ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau tatapan banyak orang.
“Coretan ini sangat filosofis dan sangat mengena dengan hakikat Pendidikan yang saya pahami,” komentar Setiawan Aswad.
Namun yang disayangkan Setiawan Aswad, kenapa kalimat sebagus itu tempatnya di belakang pintu WC siswa yang terlihat kotor dan kurang terawat.
“Sayang sekali jika ide/pendapat yang inspiratif itu berada di belakang pintu WC, sehingga hanya bisa dinikmati dalam tergesa-gesa, itupun kalau mau menyempatkan diri, karena pasti yang berada di dalam WC ini ingin cepat-cepat keluar karena aroma dan pemandangannya,” tutur Setiawan.
Karena itu, menurut Setiawan Aswad, alangkah baiknya jika sekolah memiliki wadah untuk mengekspresikan ide/pendapat mereka (siswa) di ruang public sekolah yang lebih nyaman, sehat, menarik, indah dan beraroma segar.
Setiawan Aswad mengaku memang sering menemukan coretan-coretan atau gambar di dalam WC. Ia berpikir, mungkin perlu sekolah kita memiliki toilet premium yang juga sebagai gallery atau etalase karya siswa (kata-kata dan gambar) yang inspiratif dan instragrammable sehingga setiap kali siswa ke toilet, mereka mau selfie karena bangga dengan identitas, kebersihan dan kenyamatan toilet mereka.
Adakah sekolah yang berani memulai? Tantang Setiawan Aswad. # muasri