Makassar, mitramedia – Nama lengkapnya Drs Sentot Irawan D., M.Si. Salah satu pejabat sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Meniral (ESDM) Provinsi Sulsel, setingkat eselon III. Perjalanan panjangnya selaku pejabat birokrat diakui sebuah perjalanan hidup yang tak terlupakan, bagimana tidak perjalanan birokrat diakui setiap orang selalu saja beda, tergantung personnya.
Menurut Sentot sapaan akrabnya, mengakui selaku aparatur sipil negara ASN, selalu saja peraturan mengalami perubahan. Karena setiap pemerintahan, atau kepemimpinan baru, selalu saja ada deregulasi. Perubahan itu harus disesuaikan dengan perubahan zaman, paparnya, yang juga mantan pelaksana tugas Badan Pemerintahan Desa prov Sulsel, yang hampir setahun.
“Kita tinggal mengikuti aturan mainnya, sepanjang tidak melanggar apa yang menjadi hak dan kewajibannya selaku ASN,” guman Sentot lagi, yang juga lumni universitas Hasanuddin fakultas sosial dan politik, jurusan pemerintahan dan Pasca Sarjana STIA LAN RI.
Bincang bincang dengan Sentot sapaan akrabnya, diruang kerjanya memang cukup akrab, apalagi selaku pejabat sekretaris Dinas ESDM yang baru seumur jagung, kembali dipercayakan oleh gubernur Prof. Nurdin Abdullah sebelumnya pula, sebagai sekretaris Badan Pemerintahan Desa, yang dikenal akrab sama siapa saja.
” Sebagai ASN, saya harus siap melaksanakan tugas diwilayah mana saja diseluruh Indonesia, ikhlas dan amanah melaksanakan perintah negara, adalah suatu tugas yang mulia,” ujar Sentot, yang juga pernah sebagai pejabat dibeberapa dinas dan badan pemprov Sulsel.
Sentot pula mengakui, enjoy saja dalam melaksanakan tugas dan tak lupa, selalu saja juga mengikuti kondisi disetiap perubahan struktur pemerintahan. Disamping itu kita juga harus punya obsesi, sepanjang ingin melakukan perubahan dalam rangka meningkatkan kwalitas pemerintahan, siapapun pimpinan kita, tegasnya lagi.
Sentot sapaan akrabnya sebagai ASN kita selalu diharapkan selalu punya dampak positif, agar kehidupan birokrasi selalu berjalan sesuai visi dan misi, didalam meningkatkan kualitas tentu harus sejalan dengan undang undang yang berlaku, apa yang akan laksanakan, sesuai tufoksi masing masing, ujar mantan kasubag program biro perekonomian dan pembangunan setda provinsi sulsel ini.
Akhirnya Sentot mengakui perubahan birokrasi, tanpa dilakukan sesuai jobdiscription bisa saja menimbulkan suatu masalah, tetapi sepanjang kita mengikuti aturan yang ada, dan ikhlas melaksanakan Insyah Allah, pasti akan berjalan sukses.
Ketika ditanyakan apakah nantinya bila pemerintahan Nurdin Abdullah mengadakan lelang jabatan khusus eselon II, Sentot siap mengikuti sepanjang untuk kemajuan Sulsel dan pemerintahan. Kenapa tidak, kita harus siap untuk itu, untuk memperlihatkan obsesi kita dalam mendukung pemerintahan baru, tentu berdasarkan pengalaman dan berbagai teori, sambil tersenyum. mnurwan@yahoo.co,id.