dr. Abdul Azis Sp.U., Ketua KREI Indonesia; “Instruksi dan Tindakan yang Diambil Danny Pomanto Sesuai Standar Penanganan Korban Kecelakaan

Makassar– Video amatir yang merekam Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto sedang memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan, ramai beredar di media sosial Instagram, hari Minggu (25/09).

Pada video yang diunggah akun @info_kejadian_makassar warganet ramai menuliskan komentarnya terhadap langkah-langkah penanganan yang dilakukan Danny Pomanto.

Hal ini menandakan masih awamnya pengetahuan masyarakat mengenai standar initial assessment atau penanganan pertama terhadap korban kecelakaan.

Instruksi dan tindakan yang diambil Danny merupakan tindakan terukur yang sesuai dengan standar sederhana penanganan korban kecelakaan, yang biasa disebut dalam dunia medis sebagai ABC atau Airway, Breathing dan Circulation.

“Pada penanganan kasus trauma termasuk kecelakaan yang pertama harus dilakukan ialah mengamankan korban dari kondisi sekitarnya dan diberi ruang. Kemudian kita beri penanganan trauma ABC,” ungkap dr. Abdul Azis Sp.U., Ketua Komunitas Relawan Emergency Indonesia (KREI), Senin (26/09).

Dalam ABC, terlebih dahulu yang membebaskan Airway atau jalan nafas korban dari benda asing yang menghambat. Kemudian diperiksa gerak nafasnya atau Breathing, baik melalui hidung atau mulut.

“Kita periksa jalan nafasnya, Airway, apakah ada cairan atau darah yang menghambat pernafasan. Lalu memastikan Breathing atau pernafasan berfungsi dengan baik. Terus kita pastikan sirkulasinya (Circulation),” terang dr. Abdul Azis.

Sementara itu, alasan Danny meminta korban mengatur nafas dengan cara menarik nafas dan membuang lewat mulut adalah untuk menenangkan korban. 

Dia menegaskan, korban kecelakaan agar tidak langsung diangkat begitu saja. Sebab dapat memperparah kondisi korban bahkan bisa berujung kepada kematian.

Kesalahan penanganan pada korban kecelakaan yang memperburuk kondisi. Salah satu area tubuh yang rawan mengalami pergeseran tulang saat terjadi kecelakaan adalah leher. Di dalam tulang leher terdapat spinal cord atau saraf utama yang menghubungkan otak dengan area tubuh lainnya.

“Jangan langsung diangkat korbannya. Karena bisa jadi ada cedera. Justru kita bisa memperparah kondisi korban bahkan bisa sampai menemui kematian,” tegas dr. Abdul Azis.

Ia juga mengingatkan, agar tidak langsung memberikan air minum kepada korban kecelakaan. Hal ini merupakan tindakan yang cukup berbahaya. Sebab  bisa berakibat fatal bagi korban. 

Perlu diketahui bahwa detak jantung seseorang yang mengalami kecelakaan akan meningkat drastis dan tidak beraturan usai mengalami kecelakaan. Sebab, korban merasa terkejut atas kejadian mendadak yang menimpanya tersebut. 

Oleh karena itu, memasukan apapun melalui mulut yang merupakan bagian dari saluran pernafasan justru berpotensi membahayakan korban.

“Makanya kalau ada kecelakaan, korban jangan diberi minum. Sebab bisa terjadi aspirasi atau masuk ke saluran pernafasan korban,” sambungnya.

Diketahui, Danny Pomanto menolong korban kecelakaan di Jalan Arif Rate, sepulang dari memenuhi undangan peringatan milad KAHMI ke – 56 Tahun. 

Tanpa sepengetahuan Danny, aksi humanisnya direkam oleh warga yang juga berada di lokasi kecelakaan. Video amatir itu, lalu beredar luas di jagad maya melalui unggahan akun instagram.

Sumber : (H/mm)