Uztas Syarli, Perjalanan Spritual Dari Kota Thaif ke Mekkah Membawa Hikmah

*Perjalanan Umrah Bersama PT Lamahu Tour dan Travel.

Thaif-mitramediasiber.com-Di balik hawa panas yang menyengat, di Kota Makkah ternyata ada daerah pegunungan yang sejuk. Kota Thaif, ibarat Malino di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Identik Kota Malang di Jawa Timur atau Bogornya Jawa Barat. Sabtu 23 September 2023/08 Rabiul Awwal 1445 H.

Uztas Syarli kependekan dari nama sebenarnya Syarifuddin Liwang, perjalanan panjangnya mengakui tiba di Kota Thaif Udaranya dingin dan sejuk. Di beberapa bagian kota tertata apik pepohonan hijau. Thaif saat ini memang menjadi salah satu daerah pertanian yang penting di Arab Saudi.

Lokasinya terletak 100 km arah Tenggara Kota Mekkah. Kurang lebih 2 jam perjalanan dengan menggunakan bus. Meski tak terlalu jauh jaraknya, iklim di dua wilayah ini sangat berbeda. Sebab Kota Thaif merupakan dataran yang berada di ketinggian sampai 1.500 mdpl.

Thaif sebuah Kota yang terletak di lembah Pegunungan Asir ini juga memiliki julukan “Qoryatul Muluk” atau desa para raja. Disebut demikian karena di sini, terutama di kawasan As Safa, bertebaran vila-vila mewah para amir dan konglomerat Arab Saudi.

Uztas Syarli menceritakan dalam rombongannya bersama jamaah Umroh PT Lamahu Tour dan Travel paket 13 hari (14-26 September 2023) yang berjumlah 43 jamaah di tambah tour leader dan Mutawwif sehingga menjadi 47 orang.

Ketika berkunjung atau berziarah ke kota Thaif. Rombongan jamaah umroh sempat mencicipi sekaligus membeli buah-buahan dari Kota Thaif yang banyak dijual di halaman Masjid Abdullah Bin Abbas. Ada penjual buah Delima,Plum, Anggur sampai buah Tin, kurma , pakaian dan lainnya,”akunya.

Masjid Abdullah Bin Abbas sendiri kerap menjadi tempat persinggahan para peziarah. Karena di sini ada makam sahabat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam itu yang juga sepupu Rasulullah. Abdullah Bin Abbas Radhiallahu Anhu (Ra) merupakan salah seorang sahabat Rasulullah yang berpengetahuan luas. Sangat banyak hadis yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas.

Selain mesjid Abdullah bin Abbas yang dikunjungi juga Masjid Addas menjadi perhatian jamaah  karena merupakan salah satu situs Islam yang ada di Kota Thaif.

Berdasarkan penuturan Mutawwif ustadz Agus Salim, nama Masjid Addas karena dulu ada seorang pemuda bernama Addas, memberikan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam anggur saat beristirahat di tempat tersebut ketika diusir dari penduduk Thaif yang menolak dakwah Nabi Muhammad SAW.

Lalu, Sekitar 800 Meter setelah Masjid Addas ada juga Mesjid Kuw’/siku , dinamakan mesjid Kuw karena ketika Nabi Muhammad berdakwah ke Thaif, Nabi Muhammad SAW beristirahat di sebuah tempat itu. Sambil beristirahat Nabi Muhammad SAW, meletakkan kepalanya dengan penguat siku tangan di atas batu.

Di tempat itulah kemudian oleh masyarakat Taif, ketika sudah memeluk Islam, diberi tanda didirikannya masjid dengan nama Kuk (Kuw’/sikut).

Masjid Kuk ini terdiri dari batu-bata yang ditata secara sederhana. Bentuknya juga seperti mushola seperti di Indonesia. Di dalamnya terdapat ruangan kecil yang bisa digunakan untuk sholat dan menjadi salah satu tempat situs Islam yang bisa dikunjungi dan menjadi tempat ziarah bagi jamaah haji  maupun  umroh  ketika berkunjung ke Thaif.

Selain berziarah di tiga tempat tersebut jamaah umroh PT Lamahu juga di ajak Mengunjungi adalah tempat penyulingan mawar di Taif bernama Rashed Husain Alqorashei Factory. Di tempat sejuk ini, ada semacam tempat penyulingan mawar sekaligus tempat penjualan parfum dari bahan mawar

Di tempat ini akan ditemui parfum-parfum berbahan mawar dengan harga yang variatif. Yang paling rendah harganya yaitu 20 riyal atau setara dengan hampir Rp 100 ribu. Sedangkan yang mahal, lebih banyak lagi.

Kemudian Rombongan Umroh Lamahu juga diajak menikmati Nasi Mandi di salah satu resto yang ada di Thaif. Jadilah semua jemaah bisa merasakan nikmatnya Nasi Mandi yang disajikan dalam nampan yang diatasnya ada potongan daging kambing dan daging ayam. Satu nampan Nasi Mandi dimakan bersama 5 orang.

Pesona Thaif belum berakhir. Usai makan siang dengan Nasi Mandi, rombongan kembali ditawari bagi yang mau untuk menaiki Kereta Gantung atau cable car yang ada di puncak Thaif.

Untuk menjajal kereta gantung, pengunjung harus membeli tiket Telefric Thaif lebih dulu. Harganya 100 Riyal per orang atau sekitar Rp400 ribu-an per orang.

Antrian untuk masuk di Telefric hari itu cukup panjang. Petugas meminta masing-masing berkelompok 5-6 orang untuk masuk dalam satu cable car.

Pemandangan dari kereta gantung membawa kita menyusuri gunung batu dan tebing-tebing curam. Pemandangan jalanan Thaif yang berkelok-kelok tampak seperti liukan ular dari atas kereta gantung.

Tentu kelebihan yang di miliki kota Thaif tidak lepas dari doa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam (SAW), terbukti penduduk Thaif telah menjadi orang yang taat kepada Allah dan RasulNya dan di karunia pemandangan alam yang indah.

“Sesudah dari kota Thaif, kami jamaah umroh PT Lamahu diajak mengambil miqat di qarn manazil bagi yang mau umrah, meskipun saya tidak ikut mengambil miqat karena kecapekan, sambil nulis diatas bis perjalanan ini, dari Thaif ke Mekkah sunnguh membawah sebuah hikmah tersendiri, seperti yang anda baca,”tutupnya yang juga, Pengasuh Majelis Syarifiyah dan Petinggi Ikatan Penulis Muslim Indonesia (IPMI) yang berpusat di Makassar.(Syarli).