SMK Negeri 2 Takalar Gelar Workshop Model “Teaching Factory”

Takalar-mitramediasiber.com-Program SMK Pusat Keunggulan (PK) Skema Reguler Lanjutan Tahun 2024, SMK Negeri 2 Takalar melaksanakan Workshop RTL Reskilling dan Upskilling.Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, Kamis dan Jum’at tanggal 28 – 29 November 2024.

Hadirkan narasumber Widyaiswara Ahli Utama Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang, Jawa Timur, Bapak Drs. Gunawan, M.Si.

Kepala SMKN 2 Takalar Agussalim, S.Pd dalam sambutannya “Workshop ini adalah langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Negeri 2 Takalar.

Melalui RTL reskilling dan upskilling, para guru dapat terus mengikuti perkembangan teknologi dan mempersiapkan siswa untuk tantangan di dunia industri yang terus berubah.

Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan guru tetapi juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan sesuai dengan tuntutan industry. Papar kepala Sekolah Agus Salim.

Ia juga menyampaikan kepada narasumber bahwa disekolah kami membina 5 Konsentrasi Keahlian yang terdiri dari 1. Teknik Kendaraan Ringan, 2. Teknik Sepeda Motor, Teknik Komputer dan Jaringan, 4. Rekayasa Perangkat Lunak dan 5. Bisnis Retail.

Dalam pembahasannya narasumber menjelaskan bahwa TeFa SMK merupakan model pembelajaran berbasis produksi yang mencakup kompetensi kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Standar Kompetensi lainnya melalui pembuatan sebuah produk.

(barang dan/atau layanan jaya seperti seperti membuat busana, menanam, service sepeda motor serta lainnya. TeFa pada bukan dibangun secara khusus, akan tetapi dengan memformulasikan, memanfaatkan, menata dan mengkondisikan sejumlah komponen Standar Nasional Pendidikan (SNP) di sekolah sedemikian rupa, sehingga mencerminkan ekosistem pabrik atau dunia kerja.

Dihari pertama para peserta Workshop dibagi kelompok berdasarkan Konsentrasi Keahlian masing-masing, selanjutnya secara berkelompok disilakan untuk mencermati lebih dalam Panduan Teaching Factory Sekolah Menengah Kejuruan. Masing-masing kelompok mencermati isi setiap Bab dalam panduan tersebut :

  1. Bab I. Pendahuluan
  2. Bab II. Konsep Teaching Factory (Tefa) di SMK
  3. Bab III. Implementasi Teaching Factory (Tefa)
  4. Bab IV. Monitoring dan Evaluasi Teaching Factory (Tefa)
    Masing-masing kelompok membuat mindmap salah satu Bab dalam panduan sesuai arahan narasumber (menggunakan aplikasi mindmap yang dimiliki).
    Hasil akhir kerja kelompok yang sudah di presentasikan dan mendapatkan masukan dari kelompok lain, diunggah pada drive sesuai arahan narasumber.

Dihari kedua narasumber memberikan materi lanjutan terkait Teaching Factory dan memberikan lembar kerja untuk di diskusikan oleh masing-masing kelompok yang telah dibentuk dihari pertama. Masing-masing kelompok diminta untuk menggunakan instrumen Design Thinking dan mengerjakan lima langkah pertama untuk mengawali pembentukan TeFa di sekolah. Adapun Langkah-langkah tersebut :

  1. Mengidentifikasi minat atau isu (Empathy) Apa yang dibutuhkan pengguna saya dalam produk saya agar mereka puas
  2. Mendefinisikan pertanyaan (Define) Bagaimana kami dapat mendefinisikan kebutuhan pengguna saya secara komersial
  3. Mengeksplorasi ide-ide Solusi (Ideate) Bagaimana saya bisa menghasilkan solusi terbaik untuk memuaskan klien saya dengan cara yang paling inovatif’
  4. Mengembangkan prototipe (Prototyping) Bagaimana saya bisa menyelidiki ide yang dihasilkan agar dapat diterapkan secara real-time?
  5. Menguji (Test) Komponen produk apa yang memerlukan perubahan untuk meningkatkan kualitasnya dan memenuhi standarnya. Dengan pembahasan Pembelajaran Model TeFa (Teaching Factory), workshop ini di ikuti oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan. workshop ini di ikuti oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan. (*).