*Essai; Frans Kato
Peristiwa gugurnya Partisan, Simpati dan Pendukung Sepak Bola Arema Malang Jawa Timur di Stadion Kanjuruhan Malang, pada malam Minggu , Sabtu 1/10/22 menyimpan kisah yang memilukan . Tragedi tersebut akan tercatat pada sejarah kelam persepak bola di tanah air diabat ini .
Kala , menang dan seri merupakan bagian dari Sepak Bola yang mewarnai ahkir dari sebuah pertandingan maka tak perlu kita resa dan rusuh karena semuanya itu tak ada gunanya . Mari kita berjiwa besar untuk menerima hasil dari sebuah pertandingan dengan lapangdada sebagai wujud Sportifitas sebagai suporter.
Sepak Bola ,olahraga yang disukai semua kalangan maka bagaimana kita bisa menciptakan iklim Sepak Bola yang kondusif untuk pengemarnya yang datang nonton di Stadion dan mereka bisa merasa nyaman, tenang ,terhibur seperti nonton film di Bioskop. Kondisi ini yang perlu didiskusikan yang berkaitan dengan keamanan ,wasit dan lain sebagainya yang berhubung dengan pertandingan Sepak Bola yang diduga dapat menimbulkan kericuan dan tidak bias kepada penonton.
Keterkaitan dengan hal tersebut kita berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di Stadion – Stadion yang lain karena pihak berwajib tidak main – main siapa yang terbukti melakukan perbuatan melawan hukum maka yang bersangkutan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku karena perintah undang – undang.
Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan sangat terpukul buat masyarakat pencinta sepak bola karena tidak sedikit menelan korban terhadap Partisan, Simpati dan Pendukung Arema Malang di Stadion Kanjuruhan dan terima kasih kepada Kapolri menyusul ditetapkan enam orang yang sebagai tersangka.
Tragedi yang menghebohkan masyarakat sejagat raya tersebut menyusul adanya pemberitaan di sejumlah media cetak, Elektronik dan media Online sebagai berita utama karena menelan korban 127 orang meninggal dunia. Jadi bukan prestasi yang dikenal masyarakat luas tapi banyaknya korban yang meninggal dunia itu yang menjadi terkenal.
Peristiwa itu jika sama – sama mampu menahan diri tentu tidak akan terjadi tapi karena ada reaksi maka ada aksi maka kedepan perlu di ‘evaluasi’. Oleh karena itu kita harus bersikap dewasa menerima hasil pertandingan dan jangan cepat termakan provokasi karena tak ada gunanya.(*)
*wartawan Senior Sulsel.