Kepemimpinan Andalan Sulsel ‘Haru Biru’ Cahaya dari Timur

ANDALAN’ perpanjangan kata Andi Sudirman Sulaiman, untuk Sulsel. ‘Haru Biru’ dua kata arti sastra yang saling mengandung banyak makna, tapi mempunyai arti positif yang luas.

Rindu Dendam kuungkapkan kata

Kepemimpinan mu sangatlah menjadi makna

Sebuah kepemimpinan yang hampir rapuh

Berkat petunjukMu selesai sudah mengabdi untuk bangsa dan negara

Walau di Akhirnya Dendam Rindu ingin bersua

Semoga Allah SWT Mengizinkan kembali untuk Rakyatku Sulsel membangun negeri.

Makassar, Awal September 2023.

Kepemimpinan Andi Sudirman Sejak itu baru seumur jagung, Sebagai Wakil Gubernur Sulsel dari Prof Nurdin Abdullah dengan masa yang telah ditentukan 2018-2023.

Perjalanan Prof plus Andalan yang dikukuhkan pada Nurdin Abdullah sejak masa kepemimpinan Sulsel berubah drastis 180 derajat. Kepemimpinan baru, hampir dua tahun berubah drastis berbagai konsep rancang bangun baru selangkah dua langkah, bagai disambar petir runtuh.Dia di tunjuk sebagai Pelaksana Gubernur tanggal 28 Februari 2021 di Jakarta langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

KPK memvonis pasangannya sebagai tersangka dan mempidanakan Nurdin Abdullah di LP Suka Miskin Bandung. Walaupun berbagai Alibi kebenaran-berkorban yang dipaparkan.

Andi Sudirman Sulaiman sempat terenyuh dan meneteskankan air mata, begitu pula ketika balik dinyatakan bebas bersyarat dengan konsekuensinya, disambutnya kembali sang profesor dengan haru dan senyum kegembiraan, walau di detik-detik akhir kepemimpinannya.

Ceritanya-Bagai mimpi di siang bolong, petir Kepemimpinan haru Biru Andi Sudirman sebagai Wakil ketika itu menyesakkan dada-Andalan Sulsel Cahaya dari Timur, estavet Kepemimpinan sebagai gubernur yang baru mengenal dunia birokrat harus memegang kendali dalam membangun Sulsel yang berkelanjutan, suatu takdir.

Andi Sudirman Sulaiman dikenal sang pengusaha sukses dari Timur, terjun dunia birokrat dan politik mengambil kiblat dari sang kakak Andi Amran Sulaiman Mantan Menteri Pertanian RI di era Pertama Jokowi Widodo Sebagai presiden RI mengikuti Jejak Kandanya.

Belajar dari Pengalaman Sebagai Wakil Gubernur Sulsel yang dikukuhkan, kembali memagang kendali utama Sebagai Gubernur Sulsel yang termuda di Indonesia dengan Usia 38 tahun, di Lantik langsung oleh Presiden RI Joko Widodo sebagaimana yang diamanatkan Undang Undang. Rasa haru birunya harus memegang kendali kembali, kepemimpinan yang ditinggal Prof Nurdin Abdullah sambil meneteskan air mata, begitu ketika Nurdin Abdullah dinyatakan bebas tanggal 17 Agustus 2023.

Andi Sudirman Sulaiman, perjalanan panjangnya sebagai Gubernur Sulsel termuda di Indonesia, tidaklah mudah yang dia bayangkan, tidak segampang membalikkan telapak tangan, berbagai cemohan, tantangan dan kritikan dalam membangun Sulsel dari sudut pandang masyarakat dilaluinya, dengan secercah harapan, sebuah takdir yang harus dijalankan, dengan misi dan visi ketika menjadi calon gubernur dan wakil gubernur periode 2018-2023.

Tanggal 10 Maret 2022, Pertama kali sebagai pejabat Gubernur Sulsel Andi Sudirman, melakukan perombakan struktur organisasi sesuai bidang yang di amanahkan. Sebagaimana yang di amanatkan negara dan bangsa ini. Ia juga menghimbau agar Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), senantiasa melahirkan inovasi dan terobosan, mengingat masih dalam kondisi pasca selesainya pandemi Covid-19.

“Kita selalu tekankan OPD, bagaimana mencari inovasi untuk meningkatkan pendapatan Asli Daerah (PAD), bagaimana memanfaatkan aset yang ada, membuat kerjasama yang tidak hanya mengandalkan APBD,” tuturnya.disetiap pertemuan kepada kepala organisasi perangkat daerah (OPD), lintas sektoral, juga menjalin hubungan harmonis Bupati dan Walikota termasuk pusat.

Selain itu, Andi Sudirman Sulaiman menekankan pentingnya memenuhi kewajiban dan tanggung jawab atas amanah yang diberikan.

Suatu ketika Mutasi Pejabat Organisasi Perangkat daerah Sulsel yang dipimpinnya dia berkata;

“Kalau sudah bergeser, ada hak yang dilimpahkan dan ada hak yang baru. Saya pikir ASN sudah mumpuni,”tuturnya.

“Kita diperhadapkan dengan penganggaran dan sebagainya, saya minta agar men-support semuanya. Saya di sini hanya menjalankan tugas untuk kita sama-sama untuk lebih baik,”pungkasnya.

Pelantikan ini juga disaksikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani serta Pimpinan OPD lainnya kala itu.

Sebagai senior Leader di berbagai perusahaan swasta nasional, Andi Sudirman mulai merancang bangun dan memilah apa yang menjadi pertama yang harus dilakukan. Mulai menemukan sosok teknis kepala dinas ditingkat eselon II, III, dan IV. Juga mengembalikan semula struktur organisasi perangkat daerah, begitu pula pola kerja dan tatanan harus sesuai dengan aturan yang jelas.

Diakui berdasarkan data, keberhasilan-keberhasilan pembangunan harus di akui sudah sangat maksimal telah dilakukan, namun masih banyak yang harus dilanjutkan, pertanian, baik menyangkut stunting kesehatan khususnya gizi ibu dan anak, serta seni budaya, termasuk perbaikan konstruksi jalan yang rusak berat termasuk memulai jalan baru daerah perbatasan provinsi juga menyangkut peningkatan ekonomi kerakyatan.

Selesai pendemi covid-19, Andi Sudirman melakukan banyak gebrakan dan lintas sektoral, akhirnya banyak menerima puluhan penghargaan yang diterima, juga menerima banyak kerjasama lokal dan nasional bahkan kerjasaama secara global menunjukkan data yang positif.

Program nasional dan lokal termasuk detik detik terakhir kepemimpinan, hampir semua diselesaikan tanpa mengenal lelah, baik pikiran dan mental dicurahkannya untuk masyarakat Sulsel, tapi harus diakui kepemimpinannya banyak mengandung makna, walaupun kepemimpinan baru seujung kuku, tetapi sangat berarti bagi masyarakat Sulsel.

Khususnya diwilayah kabupaten dan kota, termasuk daerah pesisir dan kepulauan semunya menjadi acuannya untuk dapat diatasi dan diandalkan demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sulsel. Utamanya pembangunan spiritual, tak ketinggalan dilakukannya mulai dari kabupaten hingga perkotaan.

Harus pula diakui tiada gading yang retak, detik detik terakhir kepemimpinan, berbagai sorotan baik dari masyarakat maupun legislatif selalu saja menjadi rintangan, termasuk beberapa bawahannya alias pejabat birokrasi banyak pula mengkritisinya khususnya menyangkut mutasi jabatan.

Penampilannya yang pragmatis, semuanya dijawab dengan lugas- tentu berdasarkan peraturan yang jelas. Yang pasti kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman masih banyak yang merindukannya kembali, khususnya masyarakat menengah kebawah baik di kota maupun di desa desa dan pinggiran kota.

Akankah Andi Sudirman ingin kembali lagi membangun Sulsel?. Sebuah pertanyaan yang kembali kepada pribadi Andi Sudirman Sulaiman dengan berbagai intrik politik, yang akan dilewatinya. Semoga tidak menjadi haru biru tetapi menjadi birunya rindu dari rakyat Sulsel, bukan dengan tetesan air mata kesedihan tetapi dengan air mata kebahagiaan. Semoga Allah meridhoi. Aamiin (nurwan muhiddin).