Kendari, -MitraMediaSiber.com. (4/1)Seorang Mahasiswa UHO Kena Tebasan Parang Usai Berunjuk Rasa, Satu Diantaranya Lolos Dari Tebasan Kendari – Naas, seorang mahasiswa Universitas Halu Uleo Kendari, Sulawesi Tenggara mengalami luka kritis.
Muhammad Ikhsan (23) mahasiswa Fakultas Kehutanan UHO, kengalami luka kritis pada bagian kepala, setelah ditebas oleh orang tidak dikenal saat selesai ikut berunjuk di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Sultra, Kamis (2/1/2020) siang, sekira pukul 13:00, Wita.
Ikhsan mahasiswa asal Kelurahan Wawonggole, Kabupaten Konawe ini tak menyangka dirinya mendapat serangan dari dua orang oknum yang diduga adalah preman bayaran perusahaan tambang di Konawe Utara, Sultra.
Menurut sejumlah mahasiswa, pemarangan terhadap Iksan persis dilakukan setelah usai unjuk rasa soal kasus perusahaan tambang tersebut.
Seorang saksi mata, MP (diinisialkan) teman korban menuturkan, setelah kembali ke Fakultas Kehutanan UHO pukul 13:00, Wita.
MP bersama lima orang lainnya termasuk korban (Ikhsan) duduk di halaman jurusan menunggu staf akademik untuk mengurus persiapan KKN (kuliah kerja nyata).
“Kita semua ikut demo tadi, tiga orang duduk dan dua orang berdiri termasuk Ikhsan, tiba-tiba muncul dua orang naik motor Vixion, bawa Parang,” bebernya.
Menurut MP, yang bawa(setir) motor tubunya gemuk, sementara yang memegang parang wajahnya brewok. Saat mendekat, tutur MP, dia (pelaku) langsung datang menebas kepala Ikhsan.
“Kita sempat diburu,tapi kita lari,” ungkapnya, saat berada di Puskesmas Kemaraya, menemani korban dirawat.
Satu diantaranya aktivis Mahasiswa bernama Irvan lolos dari tebasan parang berikutnya.
Saksi mata lainnya, As (diinisialkan) juga teman korban, menduga dua orang oknum tersebut sudah lama memantau dan menarget para aktivis mahasiswa, sejak unjuk rasa berlangsung mulai pagi di DPRD.
“Kuat dugaan mereka kiriman perusaahaan yang kita demo tadi, karena mereka langsung datangi kita yang sudah di kampus lama UHO tadi,” ujarnya.
Sementara itu, wakil Ketua Tamalaki Sultra, Leo yang turut menjenguk korban dirawat di Puskesmas, menegaskan akan mencari pelaku sampai ketemu, sebab korban adalah anggota Tamalaki Sultra.
Menurut dugaan Leo, perusahaan yang didemo mahasiswa itu memelihara preman.
“Ini yang didemo tadi perusahaan tambang PT. MLP dan ASKON di Konut, makanya adik-adik duga preman dari perusaahaan itu, tapi tunggumi kita cari pelakunya,” tegasnya.
Sampai berita ini tayang, korban sementara memperoleh perawatan di Puskesmas Kemaraya, Kota Kendari. Kepala korban mengalami luka parah hingga 24 jahitan. Beruntung korban masih selamat. (Sumber:ud/sp/syariful alam nusahan)